Mata Kuliah :
Ilmu Budaya Dasar

Kembali lagi dengan saya setelah beberapa lama saya tidak memposting sesuatu, pada postingan saya kali ini saya akan membahas beberapa materi dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Dan berikut ini adalah beberapa materi yang akan saya bahas :

1. Pengertian Manusia
2. Hakikat Manusia
3. Kebudayaan Bangsa Timur
4. Pengertian Kebudayaan
5. Unsur-unsur Kebudayaan
6. Wujud Kebudayaan
7. Orientasi Nilai Budaya
8. Perubahan Kebudayaan
9. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
10. Pendekatan Kesusastraan
11. Ilmu Budaya Dasar Dikaitkan Dengan Prosa
12. Nilai-nilai Dalam Prosa
13.Ilmu Budaya Dasar Dihubungkan Dengan Puisi

Berikut adalah pembahasan tiap-tiap materi yang sudah saya cantumkan diatas.

1. Pengertian Manusia 

  Manusia, pengertian manusia sangatlah luas. Kata manusia berasal dari Bahasa sansekerta yaitu manu, atau mens/homo dari Bahasa latin yang berarti berpikir, berakal budi.
Berdasarkan segi pendefinisian manusia dapat diartikan berbeda-beda, tapi yang seperti kita ketahui manusia adalah makhluk sosial, yaitu saling bergantung dan tidak dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya.
         Berdasarkan para tokoh manusia dapat diartikan sebagai berikut:
> Sokrates, manusia adalah makhluk hidup berkaki dua, yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
> Nicolaus D. dan A. Sudiarja, manusia adalah bhineka tetapi tunggal. Bhineka adalah karena jasmani dan rohani, sedangkan tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
> Paula J. C. dan Janet W. K. , manusia adalah makhluk terbuka, bebas memilih makna dalam suatu situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu, serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.


2. Hakikat Manusia

  Hakikat manusia, adalah peran atau fungsi yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Manusia juga disebut sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna. Hakikat manusia yaitu:
> Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas perbuatan yang intelektual.
> Individu yang mengarahkan diri ke arah yang positif, dapat mengontrol diri, dan menentukan nasibnya sendiri.
> Individu yang dalam hidupnya mengusahakan dirinya untuk mewujudkan diri sendiri, membantu orang lain, dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

3. Kebudayaan Bangsa Timur


  Kebudayaan Timur adalah lawan dari kebudayaan Barat. Orang Timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa Timur sangat terkenal dengan hospitality atau keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun.  Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Bangsa Timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka. Contohnya, saja nilai kesopanan. Hal yang paling dominan dari kebudayaan Timur adalah adat istiadat yang masih dipegang teguh. Walaupun adat istiadat saat ini mulai pudar dan berubah. Selain itu, hal yang dominan adalah konsep gotong royong, kebersamaan menjadi hal yang paling utama.
               Soelaeman (1987: 53-54) menjelaskan bahwa nilai budaya Timur banyak bersumber pada agama-agama yang lahir di dunia Timur. Manusia-manusia Timur menghayati hidup dan seluruh eksistensinya. Orang Timur tidak berpikir untuk menguasai dunia dan hidup secara teknis karena mereka lebih menyukai intuisi daripada akal budi. Kepribadian manusia Timur tidak terletak pada kemampuan inteleknya, melainkan pada hatinya. Nilai budaya Timur dipengaruhi oleh ajaran Hindu dan Budha membuat kebijaksanaan Timur besifat kontemplatif yaitu tertuju kepada tinjauan kebenaran. Dengan demikian, berpikir kontemplatif merupakan puncak perkembangan manusia.
4. Pengertian Kebudayaan
     Kebudayaan, sebagian besar manusia seringkali mengartikan bahwa kebudayaan adalah terbatas pada seni rupa, sesi suara, sastra dan filsafat. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat, adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kebudayaan berasal dari Bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi  yang berarti budi atau kekal.
5. Unsur-Unsur Kebudayaan
Budaya memiliki unsur-unsur, 7 unsur kebudayaan antara lain:
a)   Bahasa
b)  Sistem pengetahuan
c)   Organisasi social
d)  Sistem peralatan hidup dan teknologi
e)   Sistem mata pencaharian hidup
f)    Sistem religi
g)   Kesenian
6. Wujud Kebudayaan
Untuk wujudnya kebudayaan memiliki 4 wujud, yaitu:
a)  Kebudayaan sebagai artefak atau benda fisik
Wujud kebudayaan ini menggambarkan bangunan megah seperti candi-candi, juga benda bergerak mobil piring, kamputer, gelas dan lain-lain
b)  Kebudayaan sebagai sistem tingkah laku dan tindakan berpola
Menggambarkan wujud tingkah laku manusia seperti menari,bicara,tingkah laku dalam suatu pekerjaan. Seluruh gerak-gerik setiap harinya yang dilakukan berdasarkan system.
c)  Kebudayaan sebagai sistem gagasan
Wujud kebudayaan ini lebih bersifat abstrak, tidak dapat difoto, hanya dapat diketahui serta dipahami oleh orang lain setelah dipelajari secara mendalam.
d)  Kebudayaan sebagai sistem nilai
Menggambarkan gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga suatu kebudayaan sejak usia dini, dan sukar untuk berubah.
7. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn   dalam   Pelly   (1994)   mengemukakan   bahwa   nilai   budaya merupakan  sebuah  konsep  beruanglingkup  luas  yang  hidup  dalam  alam  fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara  fungsional  sistem  nilai  ini  mendorong  individu  untuk  berperilaku seperti  apa  yang  ditentukan.  Mereka  percaya,  bahwa  hanya  dengan  berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan  wujud  ideal  dari  lingkungan  sosialnya.  Dapat  pula  dikatakan  bahwa sistem   nilai   budaya   suatu   masyarakat   merupakan   wujud   konsepsional   dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
8. Perubahan Kebudayaan
 Perubahan kebudayaan, gejala perubahan pola hidup, kebiasaan, dan struktur sosial dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti komunikasi, iklim, perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, bencana alam dan lainnya.
 Menurut Hirchman, kebosanan manusia adalah faktor utama terjadinya perubahan tersebut. Perubahan dapat berdampak negatif atau positif,salah satu contoh dampak negatif dari perubahan kebudayaan adalah hilangnya keaslian atau kemurnian suatu kebudayaan tersebut, sedangkan untuk dampak positif adalah kebudayaan tersebut bisa saja lebih flexibel mengikuti perkembangan jaman.
9. Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan sangatlah berkaitan dan tak bisa dipisahkan.
Sejak dulu segala jenis kegiatan sehari-hari pun menjadi budaya suatu manusia dan diturunkan secara turun temurun.
         Manusia jugalah makhluk yang memiliki akal, dengan akal itulah manusia dapat menciptakan suatu kebudayaan. Manusia menciptakan suatu kebudayaan, tetapi manusia juga diciptakan dari kebudayaan tersebut, itulah suatu dialektika antara manusia dan kebudayaan.
         Peran manusia juga sangatlah penting sebagai pelaksana dan pemelihara budaya, tetapi manusia sendiri tidak dapat hidup lepas dari suatu kebudayaan, inilah hubungan yang mendalam antara manusia dan kebudayaan.
         Apabila manusia melupakan bahwa dirinya adalah bagian dari suatu budaya atau masyarakat, maka dirinya secara otomatis akan tealinasi atau terasing (berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja 1991).
10. Pendekatan Kesusastraan
  Kesusastraan adalah hasil proses yang berjerih payah, dan tiap orang yang pernah menulis karya sastra tahu: ini bukan sekadar soal keterampilan teknik. Menulis menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses yang minta pengerahan batin.
  Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
11. Ilmu Budaya Dasar Dikaitkan Dengan Prosa
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
- Dongeng adalah Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
- Hikayat adalah Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
- Sejarah adalah Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul
Prosa baru meliputi :
- Kisah adalah Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
- Cerpen adalah Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
- Novel adalah Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
- Biografi adalah Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
- Otobiografi adalah Biografi yang ditulis oleh subyeknya.
12. Nilai-nilai Dalam Prosa
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
      1.Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh daei membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.  Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing , yang belm dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
      2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
      3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dam merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-henti dari warisan budaya bangsa.
      4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sehari.
13. Ilmu Budaya Dasar Dihubungkan Dengan Puisi
  Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan
Adapun alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.
Sekian postingan saya kali ini yang berhubungan dengan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar pertama. Mohon maaf jika ada salah kata dan semoga postingan ini dapat bermanfaat. Terima Kasih

Referensi :

Comments

Popular Posts